Sejak kecil, telah ditanamkan dalam kepala kita pentingnya menguasai Bahasa Inggris. Ia menjadi mata pelajaran wajib dalam setiap Ujian Negara. Sejak di tingkat SD hingga SMA. Bahkan Bahasa Inggris menjadi mata kuliah wajib di perguruan tinggi. Mengapa? Karena Bahasa Inggris adalah bahasa internasional. Bahasa dunia.
Lalu muncul pertanyaan. Mengapa kitab paling sempurna di dunia ini turun dengan Bahasa Arab? Mengapa bukan Bahasa Inggris atau bahasa-bahasa lainnya? Apa kelebihan Bahasa Arab?
Allah ﷻ berfirman :
(إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ قُرْآنًا عَرَبِيًّا لَّعَلَّكُمْ تَعْقِلُوْنَ )
“Sesungguhnya Kami menurunkan Al-Qur`an dengan Bahasa Arab agar kalian mengerti.” [Q. S. Yusuf : 2]
Ibnu Katsir menjelaskan tentang tafsiran ayat ini, “Hal tersebut dikarenakan Bahasa Arab adalah bahasa yang paling fasih, paling jelas (pelafalannya), paling luas (kosa katanya), dan makna yang disampaikan paling meresap ke dalam jiwa. Oleh karena itu ia menjadi bahasa kitab yang paling mulia. Yang diturunkan kepada Rasul yang paling mulia, dengan perantara malaikat yang paling mulia pula. Ia diturunkan di tanah yang paling mulia di dunia. Awal turunnya pun di bulan yang paling mulia, yaitu Bulan Ramadhan. Maka kesempurnaannya (Bahasa Arab) adalah dari segala sisi.”[1]
Seorang pakar bahasa kuno dan peradaban timur tengah kenamaan asal Prancis, Ernest Renan (1823-1892 M) mengungkapkan, “Sejak awal bahasa arab terbentuk dengan sistem yang sempurna sebagai sebuah bahasa dan belum pernah ada yang semisalnya dalam sejarah manusia. Bahasa Arab tidak memiliki masa transisi dan tidak pernah luntur karakteristiknya sepanjang perputaran zaman.
Gustav Freytag (1816 –1895 M), seorang novelis terkenal Jerman menyatakan, “Bahasa Arab adalah bahasa paling kaya kosa katanya di dunia.”
Ahli sastra dari Columbia University, William York Tindall (1903 – 1981 M) berkata “Bahasa Arab memiliki karakter yang lembut dan fleksibel sehingga mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman.”
Dr Abdul Wahab Azam menjelaskan, “Bahasa Arab adalah bahasa yang sempurna dan unik. Lafadz dan kosa katanya mampu menggambarkan hampir seluruh fenomena alam dan setiap apa yang terbetik di hati manusia. Setiap maknanya tergambar jelas di setiap bentuk pengucapannya. Seakan-akan setiap kosa katanya adalah lintasan pikiran, rasa hati, dan refleksi kehidupan.”[2]
Itulah komentar para pakar bahasa dunia tentang Bahasa Arab. Lalu apa saja keistimewaan Bahasa Arab?
Keistimewaan Bahasa Arab
- Suara
Bahasa Arab memiliki makhraj huruf (sumber pengucapan lafadz) paling luas di antara bahasa lain. Mulai dari dua bibir hingga pangkal tenggorokan. Selain itu, orang Arab sangat memperhatikan susunan huruf dalam satu kalimat. Susunan tersebut haruslah menghasilkan suara yang mengalir dan enak didengar. Tidak akan ditemukan huruf (ز) bergabung dengan (ظ), (س), (ض), dan (ذ) dalam satu kalimat. Juga huruf (ح) dengan (ھ). Dan huruf (ج) dengan (ق), (ظ), (ط), (غ), (ص).
Pengucapan huruf dalam Bahasa Arab tidak pernah berubah sejak 14 abad lalu. Setiap hurufnya pun mengandung makna tersendiri.
Contoh :
- huruf (غ) yang berarti tertutup, hilang, dan tersembunyi.
- (غاب) menghilang, (غاص) menyelam, (غام) mendung.
Dalam bahasa lain tidak akan kita jumpai makna-makna seperti ini. Meskipun susunan huruf dalam satu kata hampir sama dengan kata lainnya, maknanya jauh berbeda. Seperti dalam Bahasa Perancis : ivre (mabuk), livre (buku), lèvre (tepi).
- Isytiqaq (الاشتقاق)
Kata dalam Bahasa Arab memiliki nasab (keturunan). Ia berasal dari satu kata dasar yang kemudian melahirkan bentuk kata lain dengan makna yang berdekatan. Tidak ada bahasa lain yang seperti ini.
Contoh:
B. Indonesia | B. Perancis | B. Arab |
Buku | Livre | كتاب |
Perpustakaan | Bibliothèque | مكتبة |
Menulis | Ècrire | كتب |
Meja tulis | Bureau | مكتب |
- Penyerapan Bahasa
Sejak datangnya Islam, bangsa Arab memiliki hubungan yang luas dengan bangsa lain. Hal itu berdampak pada perkembangan Bahasa Arab. Termasuk penambahan kosa kata. Kosa kata yang masuk ke dalam Bahasa Arab tidak serta merta digunakan begitu saja. Ia disesuaikan dengan pengucapan kata orang Arab.
Terdapat beberapa kaidah dalam penyerapan kata asing ke dalam Bahasa Arab:
- Merubah huruf dengan menambah atau menguranginya, atau mengganti huruf arab dengan huruf ‘ajam.
Contoh: بنفسج = بنفشه
فردوس = برادايس
- Menyesuaikan kata dengan wazan Bahasa Arab dengan memperhatikan kaidah-kaidahnya. Seperti tidak memulai kata dengan harakat sukun, tidak ada dua sukun yang letaknya berturut-turut, dll.
Namun perubahan itu tidak terjadi pada semua serapan bahasa asing. Kebanyakan serapan yang tidak berubah adalah pada isim ‘alam (kata yang menunjukkan nama orang, kota, hewan, atau tumbuhan).
Contoh : سجستان, رامهرمز
Terdapat 3 cara untuk mengetahui kata yang merupakan serapan dari bahasa asing:
- Tidak adanya kata dasar bahasa serapan tersebut dalam Bahasa Arab.
Contoh : (بستان) dalam Bahasa Arab tidak terdapat kata (بست)
- Terdapat huruf-huruf yang tidak seharusnya berkumpul dalam satu kalimat.
Contoh : (ج) dengan (ق) = جوسق
(ج) dengan (ط) =طازج
– Bukan termasuk wazan Bahasa Arab
Contoh : (إِبْرَيْسَمْ) dalam Bahasa Arab tidak terdapat wazan (اِفْعَيْلَم)
(آجُرَّ) dalam Bahasa Arab tidak terdapat wazan (فَاعُلَّ)
- Makna
Di dalam Bahasa Arab terdapat kaidah dalam memberikan nama terhadap sesuatu:
- Nama diambil dari sifat, bagian, kegunaan, atau isytiqaq dari dzat yang hendak diberi nama.
- Tetap memperhatikan makna asli dzat tersebut.
- Nama haruslah mengacu pada sifat yang paling nampak serta kegunaan utama dari dzat tersebut.
Seperti kata (المرأة) –perempuan dan (المرأ) –laki-laki. Persamaan huruf dalam kedua kata tersebut menunjukkan kesetaraan laki-laki dan perempuan secara umum (kecuali dalam hukum-hukum yang menyatakan perbedaan laki-laki dan perempuan). Dan (المروءة) adalah sifat terpuji yang berasal dari perbuatan manusia, laki-laki maupun perempuan.
- Ijaz (الإيجاز)
Bagi orang-orang Arab, balaghoh adalah ijaz. Sebuah kalimat yang ringkas dan jelas, tidak bertele-tele. Rasulullah ﷺ bersabda :1
“Aku telah dianugerahi jawami’ul kalim.” Jawami’ul kalim adalah sebuah kalimat ringkas yang memiliki makna luas.
Ijaz dalam Bahasa Arab terbagi menjadi tiga :
- Ijaz dalam huruf
- Dua huruf serupa yang datang berturut-turut dalam satu kalimat ditulis dengan tasydid (ّ), sedangkan pada bahasa lain ditulis dobel.
Contoh : B. Arab : لَمَّا
B. Inggris : class
– Pelafalan kata dan tulisan sama, sedangkan pada bahasa lain terdapat huruf yang dibuang dalam pelafalannya.
Contoh : B. Arab : كَتَبَ
B. Inggris : right (dibaca rait)
– Terdapat beberapa huruf Arab yang satu hurufnya mewakili dua huruf latin.
Contoh : B. Arab : خ
B. Inggris : kh
– Dua kata dalam Bahasa Arab bisa diidghamkan (digabung).
Contoh : عَمَّ = عَنْ + مَا
مِمَّ = مِنْ + مَا
- Ijaz dalam kalimat
Perhatikan tabel berikut :
B. Inggris | Jml Hrf | B. Perancis | Jml Hrf | B. Arab | Jml Hrf |
mother | 6 | mère | 4 | أم | 2 |
father | 6 | père | 4 | أب | 2 |
brother | 7 | frère | 5 | أخ | 2 |
Dalam Bahasa Arab, penggunaan kata yang menunjukkan makna ganda hanya dengan menambahkan 2 huruf setelah kata tersebut, tanpa menyebutkan angka atau jumlah. Sedangkan dalam bahasa lain perlu menyebutkan angka atau jumlah.
Contoh :
B. Inggris | B. Perancis | B.Arab |
the two doors | lex deux portes | بابان \ بابين |
- Ijaz dalam susunan kalimat
- Dalam konteks kalimat kepemilikan, dalam Bahasa Arab cukup ditambahkan dhamir.
Contoh :
B. Perancis | B. Arab |
son livre | كتابه |
leur livre | كتابهم |
‘le livre de l’élève | كتاب التلميذ |
l’école des élèves | مدرسة التلاميذ |
- Dalam menggabungkan kata benda dan kata kerja, Bahasa Arab tidak memerlukan kata hubung.
Contoh :
B. Inggris | B. Perancis | B. Arab |
i am happy | je suis heureux | أنا سعيد |
- Terkadang predikat tidak disebutkan.
Contoh :
B. Inggris | B. Perancis | B. Arab |
i / you … | je – tu … | أكتب |
- Penggunaan kalimat pasif sukup dengan merubah harakat.
Contoh :
B. Inggris | B. Perancis | B. Arab |
It wa written | il a été écrit | كُتِبَ |
- Terdapat kata-kata yang sulit diterjemahkan ke dalam bahasa lain.
Contoh :
B. Inggris | B. Arab |
it is too far | هيهات |
There is a great difference | شتّان |
- Penggunaan kalimat negatif yang simpel.
Contoh :
B. Inggris | B. Arab |
i did not meet him | لم أقابله |
i will never meet him | لن أقابله |
- Ijaz dalam tulisan
Surat Al-Fatihah terdiri dari 31 kata. Jika diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggris maka akan menghabiskan 70 kata.
Dr. Ya’qub Bakr berkata dalam kitab Al-‘Arabiyyah Lughatul ‘Aalamiyyah, “Jika kalimat dalam Bahasa Arab diterjemahkan ke dalam salah satu Bahasa Eropa, maka satu kata Bahasa Arab memerlukan hingga lima lebih kata dalam Bahasa Eropa.”
Dengan ini jelaslah keunggulan Bahasa Arab atas bahasa lainnya. Masihkah kita enggan mempelajarinya? Belajar Bahasa Inggris boleh-boleh saja. Tapi jangan lupa pula Bahasa Arabnya. Jika bukan kita, siapa lagi yang akan melestarikannya?
Penulis : Ainun Nur Hasanah
Pembimbing : Ust. Ahyat Habibi, Bcl.
REFERENSI :
- Al-Qur`an Al-Karim.
- Tafsir Qur`anul Azhim, karya Ibnu Katsir, Jilid ke 2, cetakan tahun 1432 H/2011 M, Darul Hadis-Kairo.
- Al-Lughatul ‘Arabiyyah wa Makaanatuha Baina Al-Lughaat, karya Prof. DR. Farhan Salim.
[1] Ibnu Katsir, Tafsir Ibnu Katsir(Kairo: Darul Hadis, 2011M), jilid. 2, hal. 580
[2] Ahmad Rasikh, “Keistimewaan Bahasa Arab”, diakses dari https://isfimalaysia.wordpress.com/2012/06/09/keistimewaan-bahasa-arab/ pada tanggal 24 April 2019.
- أوتيت جوامع الكلم [↩]
0 Komentar