بسم الله الرحمن الرحيم

الحمد لله رب العالمين، الصلاة والسلام على أشرف الأنبياء والمرسلين، وعلى آله وصحبه أجمعين، وبعد…

Artikel kali ini adalah bagian kedua dari pembahasan isim mutsanna & jamak, yaitu jamak mudzakkar salim dan mulhaqatnya.

  1. JAMAK MUDZAKKAR SALIM DAN MULHAQATNYA (جمع المذكر السالم وملحقاته  )
  2. DEFINISI JAMAK MUDZAKKAR SALIM

Jamak mudzakkar salim adalah semua isim mu’rab yang mengandung makna jamak (lebih dari dua) (tanpa harus menggandakan kata atau mengubah susunan huruf pada kata dasarnya) dengan tambahan huruf (و) & (ن) atau (ي) & (ن) pada akhir kata.

Contoh :

المُسلِمُون والصَّالِحُون، مِنَ المُسلِمِينَ والصَّالِحِينَ

  • PEMBAGIAN JAMAK MUDZAKKAR SALIM
  • Jamid, dengan syarat :
  • Isim ‘alam

Yang tidak termasuk syarat ini adalah isim seperti (رَجُلٌ) karena ia bukan isim ‘alam.

  • Isim mudzakkar yang berakal

Isim seperti (زَيْنَبُ) tidak memenuhi syarat ini karena ia isim mu`annast. Begitupula dengan (لاَحِقٌ) yang termasuk isim tidak berakal.

  • Bukan isim yang berakhiran dengan ta` ta`nits (huruf ta` yang mengindikasi makna mu`annast)

Isim (طَلحَةُ) tidak bisa dijamak dengan jamak muannast salim karena berakhiran dengan ta` marbuthah.

  • Bukan merupakan tarkib

Seperti kata (سِيْبَوَيْهُ) tidak bisa dijamak menjadi (سِيْبَوَيْهُوْنَ) karena kata ini adalah tarkib.

              Contoh isim yang memenuhi semua syarat di atas adalah (مُحَمَّدٌ), dan bentuk jamaknya (المُحَمَّدُوْنَ).

  • Musytaq, dengan syarat :
  • Merupakan sifat dari isim mudzakkar yang berakal

Sifat yang dikhususkan untuk muannats seperti (مُرْضِعٌ) tidak bisa dijadikan jamak mudzakkar salim.

Begitupun dengan sifat khusus untuk hewan seperti (فَارِهٌ), maka ia tidak bisa dijamak menjadi (فَارِهُوْنَ) karena hewan tidak berakal.

  • Tidak berakhiran dengan ta` ta`nist

Sifat seperti (العَلاَّمَةُ) tidak dijamak dengan jamak mudzakkar salim karena berakhiran dengan ta` marbuthah.

  • Bukan isim atas wazan (أَفْعَل) yang wazan muannatsnya (فَعْلاَء)

Seperti kata (أَحْمَرُ) yang wazan muannastnya (حَمْرَاء)

  • Bukan isim atas wazan (فَعْلاَن) yang wazan muannatsnya (فَعْلَى)

Seperti kata (شَبْعَانُ) yang wazan muannatsnya (شَبْعَى)

  • Bukan isim yang menerima dua gender (bisa untuk mudzakkar dan mu`annats)

Sifat (صَبُور), (شَكُور), (عَدْلٌ) dan yang selainnya tidak bisa dijamak dengan jamak mudzakkar salim karena sifat-sifat tersebut dapat digunakan untuk mudzakkar maupun muannats.

  • DEFINISI MULHAQAT JAMAK MUDZAKKAR SALIM

Mulhaqat jamak mudzakkar salim adalah isim-isim yang tidak memenuhi salah satu syarat jamak mudzakkar salim yang disebutkan sebelumnya. Namun isim tersebut dii’rab dengan i’rab jamak mudzakkar salim; marfu’ dengan wawu, manshub dan majrur dengan ya`.

  • MULHAQAT JAMAK MUDZAKKAR SALIM

Isim-isim yang termasuk dalam mulhaqat jamak mudzakkar salim antara lain :

  1. (أُولُو) yang bermakna pemilik (أصحاب)

Contoh :﴿ وَإِذَا حَضَرَ القِسْمَةَ أُولُوا القُربَى ﴾

  • Bilangan (عشرون) sampai (تسعون)

Contoh :﴿ وَحَملُهُ وَفِصَالُهُ ثَلاَثُونَ شَهرًا ﴾

  • (بَنُوْنَ)

Contoh :﴿ المَالُ وَالبَنُونَ زِينَةُ الحَيَاةِ الدُّنْيَا ﴾

  • (أَهْلُوْنَ)

Contoh :  ﴿ شَغَلَتْنَا أَموَالُنَا وَأَهلُونَا

  • (أَرْضُوْنَ)

Contoh1 :

  • (سِنُوْنَ)

Contoh :﴿ وَلِتَعْلَمُوا عَدَدَ السِّنِيْنَ وَالحِسَابِ ﴾

  • 7.      (وَابِلُوْنَ)
  •  (عَالَمُوْنَ)

Contoh :﴿ وَأَنِّي فَضَّلْتُكُم عَلَى العَالَمِينَ

  • (عِزِيْنَ)

Contoh :﴿ عَنِ اليَمِينِ وَعَنِ الشِّمَالِ عِزِيْنَ

  1. (عِلِّيُّوْنَ)

Contoh :﴿ وَمَا أَدْرَاكَ مَا عِلِّيُّونَ

Islah Lughah

Makna Yang sering digunakan Ishlah Lughah
Kenapa kamu menangis? لِمَاذَا أَنْتَ تَبْكِي؟ مَا لَكَ تَبْكِي؟
Apa urusanmu? مَاذَا أَمرُكَ؟ مَا شَأْنُكَ؟
Tidak ada pilihan lain مَافِيهِ اِخْتِيَارٌ آخَر لَيسَ لِي سِوَى هَذَا

Penulis : Ainun Nur Hasanah

Pembimbing : Ust. Ahyat Habibi, Bcl.

Maraji’

  • Al-Lughah al-Arabiyyah (Al-Fashlu Ad-Diraasy Al-Awwal), Qism Ta’limi Zaad Al-Ilmiyyah.
  • Taisiir Qawaa’id an-Nahwi lil Mubtadi`iin li Fadhilati as-Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin, Musthafa Mahmud al-Azhari.
  1. مَن ظَلَمَ قَيدَ شِبْرٍ مِنَ الأَرْضِ طَوَّقَهُ مِن سَبعِ أَرضِينَ []
Kategori: Nahwu

0 Komentar

Tinggalkan Balasan

Avatar placeholder

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *