Segala puji bagi Allah Rabb semesta alam, Yang senantiasa memelihara hamba-Nya dan menunjuki hamba-Nya berbagai jalan menuju kebaikan. Shalawat serta salam semoga senantiasa terlimpah kepada Rasul termulia. Amma ba’du.

Mayoritas penduduk negara kita, apabila ditanya tentang agamanya, akan dengan mudah menjawab, “Saya beragama Islam.” Namun jika ditanya, Islam itu apa? Mengapa harus Islam? Maka tentu akan kita dapati jawaban yang beraneka ragam. Ada yang mengatakan Islam adalah keselamatan. Adapula yang menjawab, “Islam adalah singkatan dari Isya Subuh Luhur (Zhuhur-menurut ejaan sebagian daerah di Indonesia) Ashar Maghrib.” Tentu saja jawaban seperti ini didapatkan dari berbagai sumber terdahulu yang berusaha mengenalkan Islam dengan mudah di Indonesia. Namun sumber yang hakiki di dalam agama kita, sumber yang diakui di dalam Islam, hanyalah Al Qur’an dan hadits shahih sebagaimana yang dipahami oleh para sahabat Nabi shalallahu’alaihi wasallam.

Maka mari kita mulai lagi perkenalan kita dengan agama yang kita (mayoritas) peluk sejak lahir.

  1. Makna Islam
  2. Secara etimologi, Islam berasal dari bahasa arab  أسلم-يسلم-إسلامyang berarti berserah diri atau tunduk patuh. Kata أسلم sendiri berakar dari kata سلم-يسلم-سلم  yang berarti keselamatan.

Syaikh Muhammad bin Abdil Wahhab mendefinisikan Islam sebagai Istislam, yaitu penyerahan diri hanya kepada Allah dengan penuh rasa hina dan tunduk dalam mengesakan-Nya secara penuh; dalam artian menjadikan Allah sebagai satu-satunya tujuan ibadah.

Dalam bahasa Arab dikatakan, “Istaslama fulaanun lil qatl” yang artinya seseorang benar-benar menyerahkan diri dan tunduk untuk dibunuh.

  • Sementara secara terminologi, para ulama memiliki berbagai definisi tentang Islam.

Namun yang paling mencakup adalah definisi dari Syaikh Muhammab bin Abdul Wahhab, “Islam adalah berserah diri kepada Allah dengan tauhid dan tunduk kepada-Nya dengan penuh kepatuhan akan segala perintah-Nya serta menyelamatkan diri dari perbuatan syirik dan orang-orang yang berbuat syirik.”

  • Kapan Seseorang Disebut Muslim yang Sesungguhnya?

Muslim adalah sebutan bagi setiap pemeluk agama Islam. Seseorang dapat disebut muslim yang sesungguhnya, jika memenuhi tiga hal di bawah ini :

  1. Meyakini dari lubuk hatinya bahwa Islam merupakan satu-satunya agama yang benar dan diridhai Allah, sementara selain Islam adalah batil.
  2. Mengucapkan syahadat atau ikrar keislaman dengan lisannya jika orang tersebut mampu berbicara. Jika seseorang ingin memeluk Islam namun dia bisu, dia dapat memberikan isyarat berupa anggukan atas pembacaan syahadat di hadapannya, atau melalui tulisan.
  3. Mengamalkan rukun Islam dan berbagai konsekuensi berislam, berupa berbagai amalan yang disyariatkan serta menjauhi segala hal yang dilarang dalam Islam.

Adapun seseorang yang tidak memenuhi seluruh hal di atas, maka belum dapat disebut sebagai seorang muslim. Adapun sebutan muslim baginya hanyalah formalitas saja dan bukan muslim dalam hal keyakinan.

Misalnya, jika seseorang mengucapkan syahadat dan melakukan berbagai amalan dalam Islam sementara hatinya tidak meyakini kebenaran Islam, maka hakikatnya dia adalah seorang munafik.

Jika seseorang meyakini kebenaran Islam namun enggan mengucapkannya melalui lisan, maka ia terhitung kafir sebagaimana paman Nabi ﷺ Abu Thalib, meskipun Abu Thalib telah banyak menolong dakwah Islam dan meyakini kebenaran Islam, rasa takut celaan kaumnya yang membuat beliau enggan bersyahadat membuat beliau digolongkan ke dalam kaum kuffar.

Sementara itu, orang yang meyakini kebenaran Islam dan bersyahadat namun enggan melakukan amalan dan tidak meninggalkan larangan, maka orang ini berdusta dalam keislamannya.

Maka seorang muslim adalah seorang yang menjadikan Islam sebagai agamanya, jalan hidupnya, pegangannya, dan keyakinannya.

Demikian pembahasan seputar makna Islam dan pengertian tentang siapa yang dapat disebut muslim. Pada artikel selanjutnya insyaallah akan dibahas mengenai rukun Islam.

Billahit taufiq wal hidayah

Walhamdulillahi Rabbil ‘alamin.

Penulis: Intan M. Nurwidyani

Pembimbing: Ustadz Dr. Ali Musri Semjan Putra,M.A.,

Maroji’ :

  1. Al Qur’an Al Karim
  2. Al Wajibat Al Mutahattimat, Syaikh Abdullah al Qar’awy
  3. Al Ushul ats Tsalatsah, Syaikh Muhammad bin Abdil Wahhab
  4. Al Islam, Ahmad Abdul Ghofur Athor, Maktabah Al Mukarromah, 1980 M
  5. Kamal ad Din al Islamy wa Haqiqotihi wa Mazayahu, Abdullah bin Jarullah Alu Jarullah, Wizaroh Asy Syuun Al Islamiyah, Al Mamlakah Al Arabiyah As Suudiyah, 1418 H
  6. Al Milal wa An Nihal, Al Syahrastany
Kategori: Tauhid

1 Komentar

Islam, Iman, Ihsan – FAHIMNA · 2 Desember 2019 pada 11:15 AM

[…] telah dijelaskan di artikel Shttps://fahimna.net/2019/12/02/sudah-benar-mengenal-islam/  mengenai syarat seorang dianggap benar keislamannya, maka iman menjadi syarat utama, yaitu ketika […]

Tinggalkan Balasan

Avatar placeholder

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *